Home » » KAMPANYE PEDULI AIR

KAMPANYE PEDULI AIR

Permasalahan krisis air bersih dewasa ini, menginspirasi sejumlah artis untuk melakukan kampanye peduli air. Salah satu artis-musisi yang ikut tergerak untuk melakukan kampanye tersebut adalah Dwiki Dharmawan.


Menurut pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 19 Agustus 1966, salah satu yang menginspirasinya untuk terlibat melakukan kampanye peduli air bersama 100 artis peduli lingkungan seperti Nadine Chandrawinata, Sherina, Slank, Nugie dan Marshanda, adalah kenyataan bahwa banyak warga masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih.
“Kita jangan melihat di kota-kota besar yang sudah tertata rapi, dimana air tinggal putar dari kran. Ken¬yataannya di tempat lain, di pelosok-pelosok Indonesia banyak orang atau keluarga yang harus ber¬jalan rata-rata 6 kilo untuk mendapatkan air yang belum tentu bersih,” ujar Dwiki, salah satu Duta Live Earth Indonesia, NGO internasional yang memiliki konsen di bidang lingkungan dalam lingkup lokal dan global.

Sehingga, lanjut suami penyanyi Ita Purnamasari, dibuatlah serentak di seluruh dunia kampanye yang di¬prakarsai Live Earth yang tahun ini mengambil tema “Dow Live Earth Run For Water”. Untuk di Indonesia, di¬lakukan serentak di 40 kota kampanye peduli air baik dalam bentuk konser musik, penghijauan maupun ja¬lan bersama sejauh 6 kilometer untuk mengingatkan bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang untuk memperoleh air bersih harus jalan berkilo-kilo.

Bentuk aksi kampanye peduli air berupa penggalangan dana melalui konser musik maupun penjualan RBT lagu berjudul “Peduli Air”, menurut Dwiki akan disumbangkan bagi masyarakat yang kesulitan memperoleh air bersih. “Bentuknya mungkin bagi desa-desa yang susah air kita sumbang pipa sekian kilo dan sebagainya,” kata Dwiki, yang memulai karier bermusik di tahun 1985 saat ber¬gabung dengan grup musik Krakatau .

Lebih dari itu, lanjutnya, kampanye ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) kita se¬mua untuk tidak membuang-buang air secara per¬cuma. Dengan kata lain supaya kita lebih arif dalam me¬manfaatkan dan memperlakukan air sebagai sumber ke-hidupan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Dalam kampanye yang ia ikuti, sosok yang juga menjadi pelanggan PDAM di rumahnya di kawasan Bintaro, juga tak segan-segan mengajak setiap orang untuk men¬jaga kelestarian sumber-sumber air seperti sungai, situ, mata air dan air tanah yang notabene juga menjadi sumber air baku bagi PDAM.

Bahkan ketika melakukan kampanye peduli air di Bali baru-baru ini, Dwiki menemukan kenyataan bahwa eksploitasi air tanah di daerah pariwisata itu sudah sangat memprihatinkan. Ia khawatir bila eksploitasi air tanah yang banyak digunakan untuk perhotelan di Bali dilakukan secara terus-menerus, maka 20 hingga 30 tahun ke depan Bali bisa kehabisan air.
“Jadi paling cocok untuk Bali , meski agak mahal, yah dengan menyuling air laut seperti di Arab. Hal ini untuk menjaga kelestarian eksosistem di dalam tanah sehingga tidak menjadi sumber bencana di kemudian hari,” tutup sosok yang telah melanglangbuana dalam misi-misi budaya mengenalkan musik etnik Indonesia ke dunia internasional.
( Dari Perpmsi.org,ditulis oleh :Ahmad Zazili )
Bagikan artikel via :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PRAPATAN KERTEK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger