Wujudkan Pelayanan yang Riil kepada Pelanggan
Sebanyak 40 peserta utusan dari seluruh PDAM di Jawa Tengah terlihat antusias mengikuti Pelatihan Manajemen Perusahaan Air Minum Tingkat Muda Angkatan ke-IV yang diselenggarakan di Semarang, 14-19 Juni 2010.
Dua dari 40 peserta yang terlihat cukup antusias mengikuti sesi demi sesi pelatihan tersebut adalah Nur Hidayati, SE., Kasubag Umum dan Personalia PDAM Salatiga dan Judo, Ka. Unit Brati PDAM Grobogan. Antusiasme kedua peserta ini cukup beralasan karena keduanya ternyata sama-sama baru kali ini mengikuti pelatihan berbasis kompetensi.
”Selain meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, di sini kita bisa sharing informasi antarsesama peserta. Jadi tidak perlu repot-repot melakukan studi banding ke PDAM lain, karena di sini kita jadi tahu keunggulan masing-masing PDAM yang mungkin bisa diaplikasikan ke PDAM kita,” ungkap Nur Hidayati.
Bagi Nur Hidayati, Judo dan 38 peserta lainnya, keikutsertaan di pelatihan ini tentu tak sekedar mengejar selembar sertifikat. Lebih dari itu, bagaimana mengaplikasikan apa-apa yang sudah didapatkan selama pelatihan sehingga pelayanan kepada pelanggan menjadi semakin baik.
Peningkatan kompetensi
Ketua Penyelenggara Pelatihan, Noor Haryadi, S.E., melaporkan Pelatihan Manajemen PAM Angkatan ke-IV yang diisi oleh para trainer berkualitas baik dari Jakarta maupun dari universitas terkemuka yang ada di Semarang, diikuti 40 peserta mulai level Kabag, Kacab, Kasubag dan Kasi dari seluruh PDAM di Jateng. Animo yang cukup besar ini tentunya sangat ia apresiasi sebagai bentuk dukungan para pimpinan PDAM se-Jateng akan pentingnya peningkatan kompetensi karyawan.
Dikatakan Dirut PDAM Kabupaten Semarang, mengingat saat ini kita ada pada situasi-kondisi turbulensi yang menyebabkan dinamika PDAM begitu luar biasa, oleh karenanya setiap elemen PDAM membutuhkan perubahan dan peningkatan kompetensi ke arah yang lebih baik.
“Jadi perlu dilakukan dan dipersiapkan dalam rangka mewujudkan PDAM yang kita cintai ini menjadi perusahaan yang mandiri, profesional, tidak hanya sekedar pengatahuan, sekedar pemahaman, tapi betul-betul profesional dalam kaitan dengan tuntunan moral untuk senantiasa berlaku benar,” katanya seraya berharap pelatihan ini bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang siap pakai di kancah PDAM masing-masing.
Tantangan air baku
Dalam sambutannya di acara pembukaan yang juga dihadiri Direktur PDAM Kabupaten Rembang Guswahid dan Direktur PDAM Kabupaten Jepara Drajat Dwidyanto, Ketua DPD Perpamsi Jateng Hasan Aoni Aziz US, memaparkan beberapa persoalan yang dihadapi PDAM dewasa ini. Salah satunya dari sisi ketersediaan air baku yang semakin menurun baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, padahal konsumsi air makin meninggi.
Keterpurukan di dalam sumber-sumber air permukaan akibat pencemaran, isu global warming dan seterusnya membuat biaya operasional PDAM menjadi makin mahal. Tentu saja jika pemerintah tidak men-support biaya atau capital expeditor-nya, maka makin hari PDAM makin tidak memiliki keberdayaan untuk menutup seluruh biaya operasi. Dengan demikian biaya-biaya itu akan ditanggung oleh pelanggan, sehingga tarif air akan semakin tinggi.
”Tetapi di beberapa daerah tidak semua kepala daerah menghitung dan cukup berani menghadapai tekanan dewan, mereka disandera oleh kepentingan-kepentingan politik sehingga tarif air minum sulit ditingkatkan maka secara bisnis pasti menuju kebangkrutan,” kata Hasan seraya menambahkan jika tarif air minum tidak ditingkatkan seharusnya ada konsekuensi dari pemerintah harus men-support penyediaan modal yang memadai.
Kewajiban pelayanan umum
Tanpa adanya pendanaan, lanjut Hasan, mustahil PDAM bisa bergerak melakukan pengembangan. Di banyak negara, bahkan yang sudah maju sekalipun, tidak ada satu pun bentuk pelayanan air minum dalam bentuk perusahaan, semuanya adalah pelayanan dalam konteks Public Service Obligation (PSO). Karenanya seluruh pelayanan air minum di-support oleh negara.
Menyangkut air baku , berbagai hal telah dilakukan pemerintah pusat maupun Pemda dalam rangka penyediaan air baku secara memadai, akan tetapi jika melihat beberapa anggaran yang disiapkan untuk kepentingan ini memang masih jauh dari harapan. Sehingga, pemerintah melakukan lompatan-lompatan, seperti munculnya aturan tentang kerja sama pemerintah dan swasta (KPS), Perpres 29 tahun 2009 dan PMK 229 tahun 2009.
Dikatakan, hal ini memang menjadi upaya dari pemerintah pusat bagi pengembangan PDAM. Namun menjadi sebuah pertanyaan bila mengacu pada regulasai UU No. 7 tahun 2004 tentang SDA dan PP 16 tahun 2005 tentang SPAM bahwa PDAM adalah operator pelayanan dan bisnis kepada pelanggan. Artinya seluruh kebutuhan sumber air baku seperti jaringan transmisi dan distribusi, reservoar dan seterusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Segera kita disergap oleh sebuah pertanyaan apakah pemerintah sudah mulai melepaskan tanggung jawabnya sebagaimana UU No. 7 tahun 2004 dan PP 16 tahun 2005 sehingga PDAM disegerakan untuk menjalin kerja sama dengan pihak ketiga,” katanya.
Tidak hanya mengejar sertifikat
Sedianya, Pelatihan Manajemen PAM Angkatan ke-IV akan dibuka oleh Ketua DPP Perpamsi Dr. Ir. H. Syaiful, D.E.A., serta dihadiri Ketua YPTD Ir. Rama Boedi, dan pimpinan LSP pusat yang bertindak selaku trainer atau asesor. Namun karena kesibukan, Ketum dan para asesor tersebut tidak dapat menghadiri acara pembukaan pelatihan, bahkan pihak panitia harus mengubah beberapa jadwal para asesor dari Jakarta karena begitu padatnya jadwal mereka.
Menurut Hasan lagi, hal ini mengindikasikan semakin hari semakin banyak animo untuk meningkatkan kompetensi para pengelola air minum, namun kurang memadai dari sisi pengembangan asesor. Karena itu, keikutsertaan para peserta di pelatihan ini, di satu sisi untuk pengembangan pengelolaan terhadap pelanggan, sekaligus juga kita dipersiapkan untuk menjadi trainer di kemudian hari.
“Oleh karena itu kami berharap keikutsertaan bapak ibu sekalian, tidak hanya mengejar sertifikasi formal, tapi sejauh mana kesiapan kita dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik dan riil kepada masyarakat,” pungkasnya.
( Oleh :Ahmad Zazili,Perpamsi.org )
0 komentar:
Posting Komentar